Review Film Rumah Untuk Alie:

 “Rumah Untuk Alie” (Falcon Pictures, 2025), disutradarai Herwin Novianto dan diadaptasi dari novel Lenn Liu, menyuguhkan kisah dramatis tentang Alie (Anantya Kirana), seorang remaja perempuan yang menjadi korban bully dalam keluarga dan di sekolah setelah tragedi memilukan menewaskan ibunya. Dengan durasi sekitar 95 menit, film ini mampu menyajikan konflik emosional yang intens mulai dari cemoohan kakak hingga sikap ayah yang menyalahkan, semuanya terekam dalam narasi yang kuat dan menyentuh .

Anantya Kirana berhasil membawakan karakter Alie dengan penghayatan memukau. Alie digambarkan begitu rapuh, namun tetap menyimpan harapan—menimbulkan realisme emosional yang menarik perhatian penonton. Dukungan dari aktor pendukung seperti Rizky Hanggono sebagai ayah dan saudara-saudara Alie memberi kedalaman konflik keluarga, walau beberapa karakter terasa kurang berkembang karena minim latar belakang, sehingga dampak emosional dari bullying keluarga terasa kurang digali sepenuhnya.

Sinematografi film ini menghadirkan atmosfer rumah yang pendukung tema utama santai namun menyimpan ketegangan. Penggunaan close-up memberi ruang bagi emosi Alie melekat pada penonton . Soundtrack dan skenario yang natural juga memperkuat nuansa realisme. Meskipun beberapa momen terasa melodramatis, film ini berhasil menyampaikan pesan penting: bullying bisa terjadi bahkan di tempat yang seharusnya menjadi aman rumah sendiri. Case ini bukan sekadar drama keluarga, tapi sebuah “gerakan sosial” untuk meningkatkan kesadaran soal perundungan dalam lingkungan terdekat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diet Intermittent Fasting Saat Puasa: Menjaga Kesehatan dan Energi Selama Ramadan

5 Tempat Wisata Hits di Jogja yang Wajib Dikunjungi 2025

Belajar Bahasa Korea Lewat Lirik Lagu K-pop