Checklist Sederhana: Kenali Tumbuh Kembang Anak


Memantau tumbuh kembang anak bisa dilakukan dengan checklist sederhana yang mencakup beberapa aspek, diantaranya aspek fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional. Misalnya, pada usia 1 tahun, apakah anak sudah bisa berdiri dengan bantuan, merespons krtika ada seseorang yang menyebutkan namanya, meniru suara, dan menunjukkan rasa takut terhadap orang asing? Pada usia 2 tahun, apakah anak bisa menyusun dua kata, bermain dengan imajinasinya, dan mengikuti perintah sederhana? Perhatikan juga kemampuan motorik halus seperti cara memegang sendok dan mencoret-coret.

Checklist ini bukan untuk mendiagnosis, tetapi membantu orang tua lebih peka terhadap perkembangan anak. Jika ada keterlambatan atau perbedaan mencolok dari tahapan usianya, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga profesional seperti dokter anak atau psikolog perkembangan. Dengan pemantauan rutin dan kesadaran sejak dini, potensi anak bisa dikembangkan secara maksimal.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Mendalam di Balik Lirik Lagu TURBULENCE oleh ATEEZ

 Lagu TURBULENCE dari ATEEZ bukan sekadar lagu K-pop biasa. Dirilis sebagai bagian dari album ZERO: FEVER EPILOGUE , lagu ini menyuguhkan sisi emosional dan reflektif yang menyentuh hati banyak pendengar, terutama para remaja dan pemuda yang sedang mencari arah hidup. Dengan melodi yang melankolis dan vokal penuh perasaan, TURBULENCE berbicara tentang kegelisahan, keraguan diri, dan perjuangan menghadapi tekanan hidup. Lirik seperti “Where am I going right now?” dan “I don’t know where I’m going” menggambarkan ketidakpastian yang akrab bagi banyak orang, terutama di masa transisi atau kesepian. Namun di balik nada sedihnya, lagu ini juga menyampaikan harapan: bahwa meski kita sedang terombang-ambing dalam “turbulensi” kehidupan, kita tidak sendirian. ATEEZ seakan berkata, “It’s okay to be lost, as long as you keep going.” TURBULENCE bukan hanya lagu untuk didengar, tapi juga untuk dirasakan sebuah pelukan hangat dari ATEEZ bagi siapa pun yang sedang merasa goyah.
Baca selengkapnya

MBTI: Siapa K-pop Idol yang Paling Mirip Denganmu?

 Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) makin populer di kalangan fans K-pop karena bisa menggambarkan kepribadian secara unik dan menyenangkan. Dari yang introvert hingga ekstrovert, logis hingga intuitif, setiap tipe MBTI punya karakteristik tersendiri dan serunya, banyak idol K-pop yang juga membagikan tipe MBTI mereka ke publik! Hal ini bikin fans makin merasa dekat, karena bisa bilang, “Wah, aku sama dia!” Misalnya, kalau kamu seorang INFJ yang idealis dan penyayang, kamu punya kesamaan dengan Taehyung (V BTS) dan Irene Red Velvet. Suka menyendiri tapi peduli dengan sekitar? Kamu mungkin mirip dengan IU, si ISFJ yang kalem dan peka. Sementara itu, kalau kamu ENFP yang penuh energi dan spontan, kamu satu tipe dengan Chanyeol EXO dan Beomgyu TXT selalu ceria dan suka menulari semangat ke orang lain! Mengenal MBTI idol bukan cuma seru-seruan, tapi juga bisa bikin kita lebih paham diri sendiri. Terkadang, melihat bagaimana idol dengan tipe yang sama menghadapi tekanan, bekerja d...
Baca selengkapnya

Review Film Rumah Untuk Alie:

  “Rumah Untuk Alie” (Falcon Pictures, 2025), disutradarai Herwin Novianto dan diadaptasi dari novel Lenn Liu, menyuguhkan kisah dramatis tentang Alie (Anantya Kirana), seorang remaja perempuan yang menjadi korban bully dalam keluarga dan di sekolah setelah tragedi memilukan menewaskan ibunya . Dengan durasi sekitar 95 menit, film ini mampu menyajikan konflik emosional yang intens mulai dari cemoohan kakak hingga sikap ayah yang menyalahkan, semuanya terekam dalam narasi yang kuat dan menyentuh . Anantya Kirana berhasil membawakan karakter Alie dengan penghayatan memukau. Alie digambarkan begitu rapuh, namun tetap menyimpan harapan—menimbulkan realisme emosional yang menarik perhatian penonton . Dukungan dari aktor pendukung seperti Rizky Hanggono sebagai ayah dan saudara-saudara Alie memberi kedalaman konflik keluarga, walau beberapa karakter terasa kurang berkembang karena minim latar belakang, sehingga dampak emosional dari bullying keluarga terasa kurang digali sepenuhnya . ...
Baca selengkapnya